Tuesday, July 13, 2010

Prolaps : Tali Pusat Menumbung

Pengertian

Tali pusat menumbung adalah bila teraba tali pusat keluar dan biasanya ketuban sudah pecah.
Klasifikasi Tali Pusat Menumbung Menurut Harry Oxorn, 1996

Tali pusat menumbung, ketuban pecah. Tali pusat menempati salah satu dari 3 kedudukan, yaitu :

1. Tali pusat menumbung di PAP, terletak di samping bagian terbawah janin di PAP

2. Tali pusat menumbung ke dalam vagina, turun ke vagina

3. Tali pusat menumbung melalui introitus dan keluar dari vagina


C. Etiologi Tali Pusat Menumbung Menurut Harry Oxorn, 1996

1. Etiologi Fetal
a. Presentasi abnormal

b. Sebagian besar dari tali pusat menumbung terjadi pada presentasi kepala namun bisa juga karena letak lintang dan letak sungsang/presentasi bokong, terutama bokong kaki.

c. Prematuritas

d. Seringnya kedudukan abnormal pada persalinan premature, yang salah satunya disebabkan karena bayi yang kecil tidak tahan terhadap trauma dan anoksia.

e. Kehamilan ganda

f. Faktor-faktor yang mempengaruhi meliputi gangguan adaptasi, frekuensi presentasi abnormal yang lebih besar, insidensi hydramnion yang tinggi dan pecahnya ketuban anak kedua.


g. d. Hydramnion

h. Ketika ketuban pecah, sejumlah besar cairan mengalir ke luar dan tali pusat hanyut ke bawah.


2. Etiologi Maternal

a. Disproporsi kepala panggul

b. Disproporsi antara panggul dan bayi menyebabkan kepala tidak dapat turun dan pecahnya ketuban dapat diikuti tali pusat menumbung.

c. Bagian terendah yang tinggi

d. Tertundanya penurunan kepala untuk sementara dapat terjadi meskipun panggul normal, terutama pada multipara.

3. Etiologi Dari Tali pusat dan Plasenta

a. Tali pusat yang panjang

b. Semakin panjang tali pusat maka semakin mudah menumbung

c. Plasenta letak rendah

d. Jika plasenta dekat serviks maka ia akan menghalangi penurunan bagian terendah. Di samping itu insersi tali pusat lebih dekat serviks.

Diagnosis Tali Pusat Menumbung Menurut Harry Oxon, 1996

Diagnosa tali pusat menumbung dibuat dengan 2 cara :

1) Melihat tali pusat di luar vulva

2) Meraba tali pusat pada pemeriksaan vaginal (periksa dalam)

Pemeriksaan vaginal harus dilakukan :

a. Bila terjadi gawat janin yang tidak diketahui sebabnya dan trauma jika bagian terbawah belum turun.

b. Bila ketuban pecah dengan bagian terendah yang masih tinggi.

c. Bila semua kasus malpresentasi pada waktu ketuban pecah

d. Bila bayinya jelas prematur

e. Pada kasus-kasus kembar


Prognosis Tali Pusat Menumbung Menurut Harry Oxorn, 1996

Tali pusat menumbung tidak membahayakan si ibu dan tidak menyulitkan dalam persalinan, namun mengancam bagi janin. Harapan untuk bayi tergantung pada derajat dan lamanya kompresi tali pusat dan interval antara diagnosis dan kelahiran bayi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi nasib janin :

 Semakin baik keadaan janin pada waktu diagnosis dibuat, semakin besar harapan hidupnya. Tali pusat yang berdenyut keras menurunkan gejala yang baik dan sebaliknya tali pusat yang berdenyut lemah berarti tidak baik.

 Semakin cepat bayi dilahirkan setelah tali pusat turun ke bawah, semakin baik hasilnya. Penurunan lebih dari 30 menit memperbesar kematian janin 4 x.


 Janin yang lebih tua umur kehamilannya lebih besar pula kemampuannya bertahan terhadap proses-proses traumatic.

 Semakin kurang trauma pada kelahiran bayi, semakin baik prognosis untuk ibu dan anak.

 Pembukaan serviks mungkin merupakan faktor yang terpenting. Jika pembukaan sudah lengkap pada waktu diagnosis dibuat maka akan banyak bayi yang dapat diselamatkan. Semakin kecil pembukaan prognosisnya semakin jelek. Perkecualian untuk ini adalah jika dapat dilakukan section caesarea dengan segera, dalam hal mana prognosisnya sama baik atau lebih baik pada pembukaan serviks yang masih kecil.

 Kematian janin bertambah dengan semakin panjangnya interval antara pecahnya ketuban dan kelahiran bayi.


Penanganan Tali Pusat Menumbang Menurut Harry Oxorn, 1996

Tali pusat menumbung dibiarkan dan persalinan diteruskan pada keadaan-keadaan sebagai berikut :

a. Bila janin sudah meninggal

b. Bila janin diketahui abnormal

c. Bila janin masih sangat premature sehingga tidak ada harapan untuk dapat hidup


Usaha-usaha untuk mengurangi kompresi tali pusat dan memperbaiki keadaan janin adalah sebagai berikut :


1. Penolong memasukkan satu tangan ke dalam vagina dan mendorong bagian terendah ke atas menjauhi tali pusat. Pada waktu yang bersamaan dilakukan persiapan untuk menolong persalinan.


2. Pasien diletakkan dalam sikap lutut-dada (knee chost) atau trendelenburg dengan pinggul diatas dan kepala di bawah.


3. Diberikan oksigen dengan masker kepada ibu


4. Denyut jantung janin sering diperiksa dengan teliti


5. Dilakukan pemeriksaan vaginal untuk menentukan presentasi, pembukaan serviks, turunnya bagian terendah dan keadaan tali pusat.






Jika pembukaan sudah lengkap dilakukan usaha-usaha untuk berbagai presentasi sebagai berikut :


• Presentasi kepala, kepala rendah di dalam panggul : ekstraksi dengan forceps


• Presentasi kepala, kepala tinggi : Versi ekstraksi cara ini mengandung bahaya terjadinya rupture uteri tetapi oleh karena ini merupakan usaha dalam keadaan putus asa untuk menyelamatkan anak maka resiko tersebut harus diambil


• Presentasi bokong. Kedua kaki diturunkan dan bayi dilahirkan sebagai presentasi bokong kaki secepat mungkin.


• Letak lintang. Versi dalam menjadi presentasi kaki dan segera dilakukan ekstraksi.






Jika pembukaan belum lengkap, dilakukan usaha-usaha sebagai berikut :


1. Sectio caesaria, merupakan pilihan selama bayinya cukup bulan dan dalam keadaan baik. Nasib bayi pada section caesaria jauh lebih baik dibanding kelahiran dengan cara lain. Bahaya untuk ibu juga sangat kurang dibanding dengan melahirkan bayi secara paksa pada pembukaan yang belum lengkap. Sementara dilakukan persiapan operasi diadakan usaha-usaha untuk mengurangi kompresi tali pusat seperti tersebut diatas.


2. Reposisi tali pusat dapat dicoba jika tidak dapat dikerjakan section caesarea. Tali pusat dibawah ke atas kedalam uterus, sedangkan bagian terendah janin di dorong ke bawah masuk panggul kemudian di tahan kadang-kadang reposisi tali pusat berhasil tetapi umumnya kita kehilangan banyak waktu yang berharga pada waktu melakukan.


3. Jika usaha ini tidak berhasil, pasien di pertahankan dalam posisi trendelenburg dengan harapan tali pusat tidak tertekan sehingga bayi tetap dapat hidup sampai pembukaan menjadi cukup lebar untuk memungkinkan lahirnya bayi.


4. Dilatasi serviks secara manual, insisi serviks dan cara-cara lain untuk memaksakan pembukaan serviks tidak akan pernah diterima. Keberhasilannya kecil sedangkan resiko untuk ibu besar.





CORD PRESENTATION talipusat terkemuka adalah adanya talipusat diantara bagian terendah janin dengan selaput ketuban sebelum selaput ketuban pecah


PROLAPSED UMBILICAL CORD talipusat menumbung atau prolapsus talipusat adalah situasi yang sama dengan “CORD PRESENTATION” tetapi setelah selaput ketuban pecah.


Talipusat dapat berada dalam vagina ( occult prolapse ) atau berada diluar vagina (di perineum) seperti terlihat pada gambar dibawah :



Prolapsus talipusat melalui dilatasi servik yang masih belum lengkap



Talipusat terlihat di daerah introitus vagina. Dalam keadaan ini, persalinan harus segera diakhiri untuk segera menyelamatkan janin


EPIDEMIOLOGI


Angka kejadian prolapsus talipusat dalam hubungan dengan presentasi janin :


Presentasi Angka Kejadian


Vertex (belakang kepala ) 0.4%


Frank Breech 0.5%


Letak bokong kaki 4 – 6%


Letak kaki 15 – 18%

Kondisi obstetri dimana pintu atas panggul tidak sepenuhnya ditempati dengan bagian terendah janin (presentasi) akan memudahkan terjadinya prolapsus talipusat terutama pada :


• Presentasi bokong tidak sempurna ( letak kaki )


• Kelainan letak ( presentasi lintang )


• Hidramnion


• Prematur


• PJT – Pertumbuhan Janin Terhambat


Faktor predisposisi :


• Talipusat yang panjang


• Amniotomi


• Janin kedua pada persalinan gemelli






GAMBARAN KLINIK / PEMERIKSAAN KLINIK


2 masalah utama yang terjadi pada talipusat dan keduanya akan menyebabkan terhentinya aliran darah pada talipusat dan kematian janin.


1. Talipusat terjepit antara bagian terndah janin dengan panggul ibu


2. Spasme pembuluh darah talipusat akibat suhu dingin diluar tubuh ibu


Pemeriksaan cardiotocography selalu memperlihatkan gambaran gawat janin dalam bentuk deselerasi lambat yang sangat dalam atau deselerasi berkepanjangan tunggal seperti terlihat pada gambar dibawah:



Gambaran CTG seperti ini merupakan indikasi untuk melakukan vaginal toucher untuk melihat kemungkinan adanya prolapsus talipusat


Pada beberapa keadaan diagnosa sangat mudah ditegakkan yaitu dengan terlihatnya talipusat di luar vagina ; namun dugaan diagnosa yang mendorong perlunya dilakukan pemeriksaan VT adalah adanya gambaran CTG yang sangat mencurigakan diatas.


Sangat dianjurkan untuk memeriksa kemungkinan adanya prolapsus talipusat pasca melakukan tindakan amniotomi



PENATALAKSANAAN


Pada kasus prolapsus talipusat, waktu sangat bernilai sehingga tidak boleh disia siakan.


Bila talipusat masih berdenyut, maka janin harus segera dilahirkan. Bila dilatasi servik sudah lengkap , persalinan diakhiri dengan ekstraksi cunam atau ekstraksi vakum. Bila tidak mungkin, persalinan diakhiri dengan sectio caesar.


Sambil menunggu tindakan, pasien ditempatkan pada posisi knee chest dan kepala didorong keatas atau mengisi kandung kemih dengan 300 ml NaCl. Bila perlu dapat diberikan tokolitik berupa terbutaline 0.25 mg subcutis.


Ingat : talipusat tidak berdenyut tidak berarti janin sudah mati.


Bila janin sudah mati, persalinan tidak perlu tergesa gesa dan persalinan diharapkan dapat berlangsung pervaginam secara spontan.










No comments:

Post a Comment