Tuesday, November 8, 2011

Laporan Praktikum Lapangan ISBD atau Pengetahuan Lingkungan di Malino



BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang Praktikum
Dalam kehidupan sehari-hari setiap kita melakukan aktivitas pasti berhubungan dengan lingkungan baik itu dalam bekerja, bermain, rekreasi, dll, hal ini menunjukan bahwa kita tidak bisa lepas dari lingkungan karena ketergantungan hidup kita berasal dari lingkungan. Lingkungan terdiri dari lingkungan darat, perairan, dan udara, jika manusia bersifat semena-mena terhadap lingkunga bisa menyebabkan lingkungan tersebut tercemar. Contoh dari pencemaran darat adalah seperti pencemaran sampah yang menumpuk disetiap daerah, contoh pencemaran dari perairan seperti yang kita lihat sampah yang dibuang di sungai sehinggah menyebabkan air menjadi berbau busuk dan kalihatan keruh, contoh pencemaran dari udara yaitu gas-gas dari hasil industri maupun gas yang dikeluarkan oleh knalpot kendaraan ke udara. Pencemaran ini dapat merugikan manusia sendiri seperti terjadinya bencana alam berupa banjir, longsor maupun keadaan iklim yang berubah.
Kerusakan lingkungan yang banyak terjadi yang sering kita lihat dengan mata kepala kita sendiri yakni pada kerusakan hutan penyebab dari ini adalah karena tempat tersebut akan dijadikan pemukiman maupun lahan untuk bercocok tanam serta kegiatan industri. Karena jumlah penduduk yang semakin tahun semakin banyak maka tidak bisa dihindari lagi bahwa hutan akan semakin sempit hal ini bisa membahayakan daerah tersebut apalagi jika tempat itu rawan hujan maka tidak ada lagi yang menyerap air tersebut sehinggah menyebabkan tanah terkikis. Kerusakan lingkungan yang terjadi dapat ditanggulangi dengan adanya kesadaran masing-masing pada diri manusia bahwa sahnya mereka diciptakan sebagai pemimpin baik itu sesamanya maupun lingkungan. Penanggulanan kerusakan linkungan sudah dilakukan oleh pemerintah utamanya di propinsi sulawesi selatan. 
Untuk membuktikan semua permasalahan-permasalahan diatas serta mengetahui sejauh mana sikap manusia terhadap kondisi tersebut maka kami melakukan penelitian didaerah pegunungan yang hutannya masih luas dengan melihat langsung alam didaerah tersebut dan juga mewawancarai masyarakat setempat karena masyarakatlah yang lebih mengetahui daerah mereka.
B.      Rumusan Masalah
1.      Apakah keadaan bentang alam mempengaruhi kondisi masyarakat setempat?
2.      Seperti apakah pengaruh kondisi alam pada daerah pegunugan terhadap mata pencaharian?
3.      Seperti apakah pengaruh kondisi alam pada daerah pegunugan terhadap serta kondisi perekonomian masyarakat ?
4.      Bagaimana bentang alam mempengaruhi rutinitas masyarakat ?
C.      Tujuan Praktikum
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui pengaruh iklim alam terhadap kondisi masyarakat setempat.
2.      Mengetahui pengaruh kondisi alam pada daerah pegunugan terhadap mata pencaharian.
3.      Mengetahui pengaruh kondisi alam pada daerah pegunugan terhadap kondisi perekonomian masyarakat.
4.      Mengetahui pengaruh iklim terhadap rutinitas masyarakat.

D.  Manfaat Praktikum
Berdasarkan tujuan di atas, maka manfaat yang hendak dicapai dalam praktikum ini adalah mahasiswa mampu :
1.      Mengetahui pengaruh bentang alam mempengaruhi kondisi masyarakat setempat.
2.      Mengetahui pengaruh kondisi alam pada daerah pegunugan terhadap mata pencaharian.
3.      Mengetahui pengaruh kondisi alam pada daerah pegunugan terhadap serta kondisi perekonomian masyarakat.
4.     Mengetahui bentang alam mempengaruhi rutinitas masyarakat.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.      Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahkluk hidup termasuk manusia dan prilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahtraan manusia serta mahkluk lain (UU RI No. 23 tahun 1997). Di dalam lingkungan hidup dapat kita jumpai benda dan daya yang memungkinkan manusia dean mahkluk hidup lainnya dapat hidup dan berkembang biak.
Benda dan daya ini biasanya dikelompokkan dalam komponen fisik dari lingkungan hidup atau biasa disebut juga sebagai komponen biotik, seperti batuan, benda-benda tambang, tanah, dan lahan air, udara dan berbagai zat, termasuk iklim, cuaca dan sebagainya. Mahkluk hidup yang terdi satwa dan tumbuh-tumbuhan termasuk ke dalam komponen biotik sedangkan mahkluk yang berupa manusia termasuk dalam komponen sosial, ekonomi dan budaya serta kesehatan masyarakat atau biasa disebut sebagai komponen kultur (culture).
B.      Hubungan Lingkungan dengan Organisme
Lingkungan merupakan ruang tiga dimensi, di dalam dimana oganisme merupakan salah satu bagiannya. Setiap bentuk dari organisme atau bagiannya memungkinkan organisme itu hidup pada keadaan lingkungan hidup tertentu disebut adaptasi. Adaptasi dimungkinkan oleh faktor-faktor keturunan atau gen. Gen itu menentukan sifat potensial induvidu organisme, masing-masing gen memerlukan keadaan lingkungan tertentu untuk dapat bekerja. Makin beranekaragam keadaan lingkungan makin beranekaragam sifat makhluk hidup.
Organisme dan lingkungan terjalin hubungan yang erat dan bersifat timbal-balik. Disamping itu ada persyaratn dalam mengatur kehidupan organisme yaitu :
1.      Lingkungan itu harus dapat mencukupi kebutuhan minimum dari kehidupan.
2.      Lingkungan itu tidak mempengaruhi hal yang bertentangan dengan kehidupan organisme.
Banyak persyaratan dari organisme terhadap lingkungan agar mereka dapat hidup terus. Suatu perkembangan terjadi selama masa evolusi. Adanya seleksi alam, misalnya terhadap telur-telur ikan yang beribu-ribu itu dari ikan induknya, namun yang dapat hidup terus hingga dewasa hanya beberapa ekor saja.
a.       Tanah 
1.      Defenisi Tanah 
Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar permukaan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebbagai akibat pengaruh iklim dan jazad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula.
2.      Jenis-jenis tanah
Iklim tropika basah menyebabkan pelapukan dan perkembangan tanah berlangsung intensifmembentuk jenis tanah yang berusia lanjut, seperti latosol. Kegiatan vulkanik menjadikan topografi berbukit-bukit dan sering terjadi peremajaan tanah membentuk jenis tanah muda, seperti regosol. Keadaan lingkungan setempat membentuk jenis tanah yang seharusnya hanya terdapat di daerah iklim sedang, seperti podzol, demikian juga jenis tanah yang terdapat dimana-mana, seperti organosol. Masing-masing jenis tanah secara singkat dapat diterangkan sebagai berikut :
a.       Jenis tanah organic
Jenis tanah ini mengandung bahan organik sedemikian banyaknya, sehingga tidak mengalami perkembangan profil ke arah terbentunya horison-horison yang berbeda, berwarna coklat kelam sampai hitam, berkadar air tinggi dan bereaksi asam (pH 3-5).
b.      Tanah tanpa defernsiasi horizon
Golongan tanah ini belum mengalami deferensiasi profil membentuk horison, sehingga masih dianggap lapisan. Ke dalam golongan ini dapat dibedakan tiga jenis tanah antara lain :
-          Litosol
-          Tanah Aluvial
-          Regosol 
c.       Tanah merah 
Khusus mengenai tanah merah diuraikan secara singkat oleh Soepraptoharjo (1961) dengan membedakan atas jenis tanah Latosol, Podzolik merah-kuning, mediteran merah-kuning dan lateritik.
d.      Grumosol/Vertisol
Ciri-ciri tanah ini sebagai berikut : (1) tekstur lempung, (2) tanpa horison eluvial dan iluvial, (3) struktur lapisan atas granuler, dan lapisan bawah gumpal atau pejal, (4) mengandung kapur, (5) koefisien ekspansi (pemuaian) dan kontraksi (pengkerutan) tinggi jika diubah kadar airnya, (6) sering kali mikroreliefnya gilgai, (7) konsistensi luar biasa liat, (8) bahan ini berkapur dan berlempung, (9) dalam solum rata-rata 75cm, dan (10) warna kelam atau chroma kecil. 
C.      Arti Penyakit Tanaman bagi Masyarakat 
Penyakit tanaman mempunyai arti penting bagi masyarakat karena dapat menimbulkan kerusakan serta kerugian atau pada hasil lahannya. Beberapa contoh penyakit tanaman yang memberikan pengaruh besar kepada masyarak dan umat manusia antara lain adalah :
1.      Dalam abad pertengahan sekitar 1000, di Eropa sering timbul penyakit yang menyebabkan kematian pada manusia.penyakit pada manusia ini disebut ergotisme yang menyebabkan jari-jari kaki dan tangan, kadang-kadang hidung dan telinga si penderita menjadi bengkak bahkan dapat menyebabkan ptusnya bagian-bagian tersebut, dan mati.
2.      Preristiwa kelaparan pada tahun 1845 yang memb\awa kematian kepada seperempat juta jiwa penduduk irlandia karne kentang rusak total diserang jamur phytophthora infestans.
3.      Pada negara yang menghasilkan banyak bahan pangan , penyakit tanaman menjadi masalah penting karena dapat menimbulkan kerugian ekonomi bagi petani sehingga harbga barang-barang menjadi naik.
4.      Penyakit tanaman merusak keindahan alam. Misalkan : di Australia, jarah die back disebabkan oleh jamur phytophtora cinnamomi yang menyerang tanaman hutan eucaliptus marginata.
5.      Penyakit tanaman dapat membatasi jumlah dan jenis tanaman yang dapat tumbuh di suatu daerah.
6.      Penyakit tanaman juga dapat menentukan tipe dari industri pertanian dan tingkat lowongan kerja di suatu daerah.
7.      Penyakit tanaman juga berperan memajukan teknologi dengan timbulnya industri baru yang menghasilkan bahan kimia atau mesin yang berguna dalam pemberantasan serta pengendalian penyakit tanaman tersebut.
8.      Penyakit tanaman menaikkan anggaran belanja dan pengeluaran negara.
9.      Penurunan hasil atau pengurangan populasi persatuan luas yang dapat dipanen.
10.  Kerugian ditanggung para petani karena mereka terpaksa menanam varietas tanaman tetapi kurang produktif atau biaya untuk pengendalian hama yang mahal.
D.     Akibat Penanaman pada Tanah Pertanian yang Terus Menerus
Bagaimana miskinnya tanah akan unsur-unsur hara atau zat-zat mineral yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan pertanaman dan bagaiman rendahnya prokutifitas tanaman jika kesuburan tanah kurang diperhatikan. Kalau kita menyadari akibat dari tanah yang kita manfaatkan terus-mmenerus bagi usaha bertani tanp[a memperhatikan pemeliharaannya, selanjutnya karena ada kesadaran tersebut kita melakukan pemupukan dengan dikira-kira saja, malka pemberian pupuk sevara demikian merupakan perlakuan yang sia-sia saja malah mungkin akan menimbulkan kerusakan yang lebih parah pada keadaan tanahnya.
E.       Keadaan Iklim
Iklim demikian berpengaruh terhadap tersedianya air permukaan dan bawah permukaan, terutama unsur-unsurnya yaitu unsur curah hujan, penyinaran matahari, dan kondisi musim sepanjang tahun.
F.      Keadaan topografi
Lahan pertanian yang keadaan topografinya berbeda, seperti berbukit tidak beraturabn, berlerenga atupun lahan datar ternyata berpengaruh pula terhadap kebutuhan pengairan. Pada tanah berbukita dan berlereng kebutuhan akan pengairan biasanya lebih besar jika dibandingkan dengan pada tanah pertanian datar, perbedaan ini tentunya sangat berkaitan dengan pengaturan atau penempatan saluran-saluuran pengairannya yang memungkinkan banyaknya kehilangan air, seprti karena perembesan, kebocoran dan kehilangan karena aliran permukaan.

No comments:

Post a Comment